Home » » Dua Sungai Beradu Mesra

Dua Sungai Beradu Mesra

Written By Warga DEMAK on Senin, 07 April 2014 | 16.32

Menyusuri kawasan Lemah gempal, kita tak hanya bisa menyaksikan eksotisnya gadis-gadis mandi di kali. Tapi juga dua sungai yang mengalir berlawanan arus.  Dua sungai itu, yakni Sungai Sari dan Sebiset beradu arus dengan mesranya.

Ditinjau secara ilmiah, kelakuan mereka memang kurang bisa diterima akal. Bagaimana tidak, letaknya persis bersisian, tetapi arah arusnya berlawanan.

Sungai Sari mengalir dari timur (Banjir Kanal Barat) menuju barat melewati Gereja Katedral, terus ke Lawang Sewu, dan Kampung Kali. Sesampai di Pekunden berubah nama menjadi Kali Semarang.

Sedangkan Kali Sebiset mengalir dari arah sebaliknya, dari pembuangan limbah Rumah Sakit Centrale Begrliijke Ziekenninricting (CBZ) yang merupakan cikal bakal Rumah Sakit Kariadi. Dari timur mengalir ke barat kemudian bermuara di Banjir Kanal Barat. Titik temu kedua sungai tersebut adalah di depan Mushola Nurul Iman di Jalan Lemah Gempal 6B. Pertemuan itu berupa "jembatan sungai".

Sungai Sebiset menempati jembatan bagian atas, sedangkan Sungai Sari masuk melewati terowongan menuju "Kali Sendok" yang berbentuk mirip sendok.

Menurut Kasan, sungai di kawasan tersebut memiliki banyak nama. "Tetapi nama aslinya adalah Kali Sari. Itulah asal muasal nama Kalisari," ujar pria yang berprofesi sebagai penjual makanan itu.

Budaya mandi dan mencuci di sungai, menurutnya telah ada sejak zaman Belanda. "Tetapi waktu itu airnya jernih. Tidak seperti sekarang, keruh dan kotor," ujarnya.

Kala itu menurut Kasan, di kanan dan kiri sungai tumbuh beraneka tanaman bunga dan pohon besar. Arusnya juga cukup deras. Mayoritas tanah di tempat tersebut dulu milik Tasripien, orang terkaya di Semarang.

Mengenai keberadaan pleret (bendungan) di Kaligarang, juga untuk mengaliri persawahan di kawasan Simpanglima dan sekitarnya yang dulu dimiliki Tasripien. "Untuk mengalirkan air, Belanda membuat sungai melintasi kawasan Pekunden. Makanya kawasan itu populer dengan sebutan Kampung Kali," jelasnya. (swara)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SWARA Semarang - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger