Home » » Menikmati Sate Khas Semarang

Menikmati Sate Khas Semarang

Written By Warga DEMAK on Senin, 07 April 2014 | 23.52

Mungkin tak ada orang mengatkan bahwa Semarang adalah Kota Sate. Masalahnya sate sudah ‘dimonopoli’ Madura atau Blora. Namun Semarang mendapatkan sedikit cipratan tentang citarasa sate. Lauk daging sunduk yang citarasanya tak kalah ketimbang sate dari daerah lain.

KARAKTER rasa sate di Semarang ini tidak berkiblat pada Madura atau Ponorogo. Bau daging bakar degan aroma bumbu yang menggiurkan khas Semarang itu ada di Sate House “Sriwijaya” di Jalan Imam Bonjol 184, Semarang. Semula Sate House "Sriwijaya" buka di jalan Sriwijaya, yang sekarang dibangun taman wisata Wonderia. Kemudian pindah ke alamat yang baru mulai awal Januari 2004.

Jangan membayangkan Sate House "Sriwijaya" adalah sebuah rumah makan biasa, apalagi tenda, dengan kursi yang berdekatan dengan parkir sepeda motor. Sate House berada di satu restoran representative yang menyediakan pula hall untuk hajatan pernikahan plus sebuah ruang terbuka di belakangnya yang terdapat pula kolam renang untuk anak-anak.

Kembali ke sate. Menu yang ditawarkan Sate House bermacam-macam, mulai sate ayam, sate udang, sate kambing, sate sapi, sate buntel, sate vegetarian. “Yang disebut terakhir ini, terbuat dari proteina nabati yang diolah khusus bertekstur menyerupai daging,” tutur Chris Kowas, Manager Operasional Sate House "Sriwijaya". Chris mengatakan, di antara sekian menu, yang banyak dipesan pengunjung adalah sate udang.

Yang menjadi khas Sate House Sriwijaya ini melalui pengolahan daging dan higienitasnya. Semua pengolahan menggunakan air mineral. "Satu lagi, nasinya menggunakan beras rojo lele yang berkualitas tertinggi, " tambah Chris.

Bukan cuma rasa sate yang jadi fokus perhatian, ruangan juga ditata untuk kenyamanan pengunjung. Saat kita datang, sontak akan menjumpai Ruang Mawar. Kursi ditata mengelilingi meja, seperti suasana pesta. Ruang Mawar khusus untuk para perokok. Sementara bagi yang tidak merokok bisa memilih Ruang Lavender.

Di Ruang Mawar terdapat foto-foto selebriti yang pernah berkunjung ke sana, di antaranya Helmi Yahya, Koes Plus, Bondan Winarno, Iga Mawarni, dan sebagainya. Foto-foto itu dibingkai secara rapi, menjadi hiasan sekaligus perbendaharaan penting rumah makan ini.

Selain sate, aneka minuman juga disediakan Sate House, dari sekadar es teh, anek jus, hingga minuman pabrikan macam Coca cola dan sebagainya, termasuk minuman kesehatan dari sarang burung walet.

Demi menciptakan kenyamanan pengunjung, restoran ini tak hanya mempertahankan cita rasa sate dan minumannya. Rasa enak makanan tanpa pelayanan prima dari pramusajinya maka itu taka da artinya. Sate House sangat memperhatikan kualitas pelayannya. Restoran tersebut memilki belasan karyawan yang ramah, sigap, dan interaktif.

Alat Musik Gratis
Selain fokus pada estetika restoran bermartabat, Sate House juga menyuguhkan keunikan lain. Misalnya saja pengunjung digratisi menggunakan seperangkat alat musik berupa gitar organ, plus sound system-nya. Seperengkat alat musik tersebut terdapat di sebuah panggung di ujung ruangan

Di sebelah Ruang Lavender terdapat ball room. Ruang ini biasa digunakan untuk acara seminar, launching produk, atau acara lainnya. Ukuran ruangan jauh lebih luas dari Ruang Lavender maupun Ruang Mawar.

Ball room mampu menampung sampai 200 orang. Sama seperti di Ruang Mawar, di ruang ini juga dilengkapi alat musik. Bahkan jauh lebih lengkap. Ruang ini juga dilengkapi dengan dinding kedap suara. Hanya dengan minimal 50 orang, pengunjung bisa menggunkan ball room secara cuma-cuma.

Lantas, berapa harga sate di restoran ini? Harga masing-masing, untuk sate ayam Rp 14 ribu, sate kambing Rp 24 ribu, sate vegetarian Rp 8 ribum, sate udang Rp 26 ribu. Satu porsi berisi 8 tusuk, kecuali untuk sate udang yang berisi 9 tusuk. Seorang pengunjung makan sate ayam, nasi, plus minum, ongkos yang harus dirogoh dari kantongnya hanya sekitar 20 Ribu. Murah, bukan? Cintya Herdiani


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SWARA Semarang - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger