Home » » Sate 29, Tanpa Bau Prengus Kambing

Sate 29, Tanpa Bau Prengus Kambing

Written By Warga DEMAK on Selasa, 08 April 2014 | 00.31

Semarang punya banyak warung sate enak. Tapi Sate Kambing 29 mungkin perkecualian. Lokasinya, di Kota Lama, cocok dikunjungi saat Anda berwisata, terutama sesudah Anda sekeluarga berfoto-foto di Gereja Blenduk.

Banyak para pecinta kuliner menilai enak atau tidak sajian sebuah rumah makan dari banyaknya pengunjung. Tentu saja harus melihatnya pas jamnya orang makan – entah pagi, siang, atau malam. Nah, Sate & Gule 29 selalu ramai pengunjung. Rata-rata berombongan menggunakan kendaraan pribadi. Dan apakah sate di sana cukup enak?

Sate Kambing 29 begitu terkenal di Semarang. Rumah makan ini sudah tersohor sebagai penyaji sate enak selama empat dasawarsa. Pemilik warung saat ini, Iwan, adalah cucu Yap Pak Yoe, pemilik pertama yang membuka warung tahun 1968. Sebagian besar karyawan warung sudah menjadi pelayan di sini selama belasan hingga beberapa puluh tahun. Jadi, tangan mereka sudah terlatih selama belasan tahun menyiapkan sate enak.

Di sini tersedia sate daging, sate campur, sate buntel, dan sumsum. Sate campur biasanya terdiri atas daging kambing dan jeroannya (hati, limpa, usus, torpedo). Sedangkan sumsum adalah bagian dalam tulang tulang yang disajikan dengan kuah gule, dimakan dengan cara disedot. Meski ramai, pelayanannya tidak lamban.

Sate Kambing 29 istimewa karena hanya menggunakan daging sate pilihan. Banyak bagian daging yang dibuang pada saat penyiapan bahan sate. Yang digunakan hanya bagian paha atas dan daerah punggung. Kedua bagian daging ini memang lebih empuk dari bagian lainnya. Bagian lain yang tidak masuk syarat keempukan daging hanya boleh dimasak untuk menu lain.

Bumbu Turun Temurun
Selain sate kambing biasa, warung ini juga menyediakan sate buntel. Sate ini dibuat dari daging kambing cincang yang dibungkus dengan lemak kambing lalu dibakar. Setelah dicincang, daging kambing dicampur dengan bumbu. Setelah itu daging dibungkus dengan lemak tipis (gajih) lalu dibakar. Saat matang, daging sate buntel sama sekali tidak berbau prengus, teksturnya juga sangat lembut menggoyang lidah.

Pembakaran sate dilakukan dengan sangat hati-hati. Proses pembakaran tidak menggunakan kipas angin seperti yang jamak dilakukan di banyak warung sate. Pembakaran dibantu dengan kipas tangan manual untuk menjaga bara tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Proses pembakaran memakan waktu sekitar 10 -15 menit untuk mendapatkan kematangan yang pas. Harga sate di sini sedikit lebih tinggi daripada kebanyakan sate di warung lain karena memang tidak semua bagian daging bisa dipakai.

Selain sate, warung ini juga menyediakan balungan (terbuat dari bagian tulang kambing). Menu terakhir ini pun dibuat dengan proses yang cukup lama. Tulang sendi kaki dimasak selama delapan jam hingga dagingnya cukup empuk dan menghasilkan kaldu yang pekat. Proses perebusan ini biasanya dilakukan mulai pagi hari pukul 04.00 sampai menjelang jam makan siang.

Dari lamanya proses perebusan ini saja kita bisa melihat bagaimana warung ini selalu berusaha menyajikan yang terbaik bagi pelanggan. Untuk semua menu di atas, warung Sate Kambing 29 biasanya membutuhkan sekitar 40 kg daging tiap hari.

Rahasia kelezatan berbagai menu yang disajikan di Sate & Gule Kambing 29 terletak pada bumbu masakan yang telah dijaga turun temurun. Selain itu, daging kambing yang digunakan juga daging kambing pilihan. Tentu semua menu diolah secara profesional dan higienis.

Untuk minuman, jika ingin yang spesial, Anda bisa mencoba Es Mie Jelly atau Jeruk Peras Murni (tanpa air). Tentu berbagai minuman lain juga bisa Anda pesan sesuai dengan selera Anda. Ingin menikmati berbagai menunya? Sate & Gule Kambing 29 setiap hari buka mulai pukul 09.00-22.00.

“Pelanggan banyak yang bilang, yang membedakan masakan kami dari tempat lain adalah masakan kami tidak bau prengus,” ungkap Mulani, pemilik Sate & Gule Kambing 29 yang terletak di Jalan Teuku Umar 27 Jatingaleh. Hasta MS

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SWARA Semarang - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger